Sabtu, 11 Juni 2016

Punya Iman Kok Lemah? Ya Saya Memang Lemah



Belakangan ini muncul istilah "punya iman kok lemah", entah darimana asalanya dan siapa yang memulai. Harus disadari antitesis dari pernyataan ini adalah "Imanku kuat kok". Pernyataan pertama dan pernyataan kedua punya arti yang amat bertentangan. Permasalahannya adalah haruskah saya mengungkapkan kata "Iman saya kuat kok"?

Salah satu perilaku yang tak disukai oleh Allah adalah perilaku sombong. Ada banyak contoh perilaku sombong salah satunya adalah memamerkan apa yang dimilikinya.

Jika kita mengatakan "Iman saya kuat" ini sudah mengindikasikan bahwa muncul sombong dalam diri kita. Kita menyombongkan kadar keimanan dalam diri kita. Terlebih lagi bahwa keimanan kita sebenernya tidak dapat kita hitung. Jadi kita menyombongkan sesuatu yang tidak kita miliki.

Lalu kita harus menjawab apa terhadap pertanyaan "Punya Iman Kok Lemah"?

Jawaban yang tepat adalah "Ya memang iman saya lemah".

Tak ada yang memiliki keimanan yang sempurna, kita bukan nabi. Tentu saja keimanan kita naik dan turun harus disadari itu. Punya Iman kok lemah? Ya memang kita ini lemah bahkan bisa jadi kita ada dalam keadaan paling lemah.

Punya Iman? Kok situ Lemah? Ya memang saya lemah....

Justru karena lemah inilah makanya diwajibkan bagi kita untuk selalu berbuat baik. Nabi saja yang imannya sudah sempurna selalu berbuat baik. Oleh karena itu sadari betul bahwasannya kita ini lemah, ya kita memang lemah...

2 komentar

Iman sy kuat bukan pertanda sombong. Tapi pertanda optimis dan menyemangati diri. Sombong itu dinilai dr niat dan asbab knp kita melakukannya. Walopun sesumbar blg iman kita lemah tp niatnya menyombongkan diri, ttp aja itu namanya sombong. Wallahualam

Balas

Lemah atau kuatnya iman kita ditunjukkan dalam kesungguhan kita beriman, selama kita jujur dengan iman kita, iman kita akan menyelamatkan kita, tapi akan lebih baik kita memiliki kekuatan iman yang cukup untuk membuat kita bisa merasakan Allah. Hanya iman yang kuat yang bisa membuat kita menjadi muhsin.

Balas

 
Back To Top